Introvert Dalam Dunia Psikologi

Dalam kajian psikologi kepribadian, introvert itu dikategori sebagai trait, artinya kecenderungan bertingkah laku. Trait sendiri merupakan bagian dari kepribadian. Jadi, introvert itu sifatnya menetap. Ciri spesifik dari introvert ini adalah: tidak mudah tergugah oleh lingkungan. Dalam artian yang menjadi acuannya dalam bertingkah laku bukanlah karena dorongan eksternal melainkan di motivasi oleh faktor instrinsik. Dia sendiri yang membangun standard bagi dirinya. Dengan kata lain, dia tak akan mudah diiming-iming. Kalo ga mau, ya engga. Ga ada alasan.

Introvert Psikologi
Dalam bertingkah laku kadang seorang introvert terlihat kaku atau bahkan canggung, karena memang jarang bergaul, hingga tidak terasah keterampilan sosialnya. Dan ya itu tadi.. kalo dia memang merasa tidak perlu, dia tidak akan berlaku manis atau memanipulasi tingkah lakunya. Seorang introvert seringkali di anggap sulit bergaul, sebenarnya karena ia sangat selektif dalam memilih lingkungan dan teman. Tetapi bila ia sudah menjalin persahabatan biasanya akan bertahan lama dan mendalam.

Lalu, apakah mungkin seorang introvert berubah menjadi ekstravert? Jawabannya: tidak. Kalo gitu kenapa orang yang dulunya pendiam dan menarik diri lalu bisa berubah jadi pandai basa-basi dan gaul? Bisa jadi karena ada motivasi intrinsik, misal dia merasa perlu beramah-tamah dengan orang lain, karena menghayati bahwa salah satu cara yang bisa mendekatkannya pada Tuhan adalah melalui gemar menyambung silaturahmi. Hal itu yang memotivasi ia untuk memperbaiki tingkah lakunya; jadi lebih mudah senyum, mau menyapa lebih dulu, ikut nimbrung.. walau disertai ‘jihad’ yang luar biasa.;) Tingkah lakunya kemudian memang menyerupai orang ekstravert, tapi tidak alam pikirnya. Mind-setnya tetap seorang introvert. Cirinya apa? Kalo ia bicara atau nulis, pasti sangat reflektif, mendalam, dan selalu punya perspektif yang beda dari kebanyakan orang. Ga common.

Oh ya, ga setiap orang yang canggung dan ga mudah bergaul itu dilabeli sebagai introvert, ini ga sama dengan orang yang self-esteemnya rendah atau negativistik. Walau kadang seringkali bercampur satu sama lain. Biasanya orang introvert juga punya kecenderungan negativistik, karena persepsi terhadap lingkungannya buruk.

Dalam kajian psikologi abnormal, introversi bisa merupakan simptom patologis. Ialah bila si introvert ini kehilangan minat (lack of interest), yang bisa menjurus ke arah depresi, bahkan detach, -tidak kontak dengan realita.

Sedangkan dalam konteks spiritual, ini analisa saya, pada dasarnya setiap kita akan mengalami fase introversi menjelang paruh baya. Dalam artian, kita akan lebih mendengarkan suara hati, mulai berefleksi diri, semakin spiritual. Hal ini dimanifestasikan dengan periode gua. Menjelang Nabi-nabi menerima wahyu mereka biasanya masuk dalam gua, yang sebenarnya merupakan simbol untuk mulai berjarak dengan dunia. Mulai belajar mendengarkan suara batin, menghaluskan rasa, melakukan perjalanan ke dalam diri.. ini merupakan fase introversi.