Telur adalah produk peternakan mengandung nilai asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh manusia. Kendati memiliki kandungan gizi tinggi, telur mudah rusak akibat bakteri, antara lain salmonella, bahan kimia dari imbah, dan benturan atau gesekan.
Ambar turatminah, ketua kelompok candi P jaya yang memperoduksi telur asin rasa udang, mengatakan telur segar dengan mutu baik disimpan tidak lebih dari dua minggu. Bila disimpan lebih dari waktu itu, telur akan rusak. Kerusakan terjadi dikarenakan keluarnya gas`karbon dioksida dari telur sehingga menaikan derajat keasaman produk tersebut. Penyimpanan telur dalam waktu lama tanpa pengawetan dapat menyebaban penguapan sehingga bobot telur menurun dan putih telur menjadi encer.
Telur yang diawetkan dapat memperpanjang daya simpan menimal seminggu tanpa mengurangi nilai gizi di dalamnya. Memilih mengawetkan telur dengan mengunakan bubur dari campuran tanah liat, bubuk batu bata, abu gosok, dan garam dengan komposisi tertentu. Pengawet telur dapat dilakukan dengan penurun suhu, yakni maksukan dalam lemari es pada suhu 5 derajatcelsius, ini buat telur tahan 30 hari.
Pengawetan lain dengan mengunakan minyak sayur atau lilin encer yang dioleskan pada telur. Pengawetan ini membuat telur sampai 2bulan. Telur juga dapat diawetkan dengan cara pengasinan, dengan cara memasukan cairan pengawetan garam mengunakan jarum suntik kedalam telur. Lubang kemudian ditutup dengan selotip atau lilin. Lalu direbus, tapi ini tahan 3 dan 4 hari. Cara pengasinan lainya adalah dengan merendam dalam campuran air dan garam selama lima hari samapai 10 hari. Telur dengan cara ini tahannya samapai seminggu.