Penderita yang terinveksi virus dengue dapat berupa gejala demam biasa yang hanya berlangsung satu hari kemudian sembuh. Serangan demam semacam ini tidak begitu membahayakan karena relative mudah tertangani. Kondisi yang lain yaitu pada tahap demam dengue (DD), keadaan penderita dapat berupa akut dengan gejala demam ( seringkali muncul secara tiba- tiba) sakit kepala hebat ( seringkali di gambarkan sebagai sakit di belakang mata), mialgia (nyeri otot) dan atralgia ( nyeri persendian), serta mual maupun muntah, terjadi ruam ruam di kulit, munculnya mnifestasi perdarahan kulit, gusi, hidung, saluran pencernaan bahkan air seni mengandung darah.
Pada beberapa penderita serangan DBD keadaan yang paling mencolok adalah adanya kebocoran plasma pada pembuluh darah kapiler. Ada beberapa criteria secara klinis berdasarkan WHO untuk menegakkan diagnose DBD ini, yaitu adanya demam akut, gejala pendarahan, gangguan peredaran darah, pembesaran hati, penurunan jumlah trombosit, kebocoran plasma yang dapat terlihat dari peningkatan hematokrit, protein albumin rendah, terjadi efusi ( keluarnya cairan ke dalam rongga tubuh)
Tahap berikutnya pada serangan penyakit virus dengue ini dapatt meningkat ke fase dengue shock syndrome ( DSS). Sekitar 3 sampai 7 hari setelah demam menyerang, ada kondisi suhu tubuh penderita turun. Keadaan ini bukan pertanda penderita sembuh, melainkan justru merupakan gejala penderita jatuh ke dalam kondisi syok yang di kenal dengan istilah DSS. Penderita dalam fase ini jika tidak tertolong akan meninggal dalam waktu 12 sampai 24 jam setelah serangan.
"Ciri Ciri Demam Berdarah dan Gejala DBD Virus Dengue" yang muncul pada fase DSS ini berupa denyut nadi melemah tapi frekuensi cepat, kulit semakin dingin, lembab karena sebelumnya keringat banyak keluar, oleh karena cairan semakin banyak keluar muncul sianosis ( warna kulit kebiruan ) di sekitar mulut akibat suplai oksigen rendah. Tanda lainnya berupa tekanan darah yang menurun drastis serta rasa gelisah.