Bekerja Ketika Hamil

Jadi siapa bilang wanita selama hamil itu selalu minta diistimewakan dan enggak bisa diandalkan dalam kerjaan? Justru ibu hamil adalah wanita yang luar biasa karena kehamilan sendiri merupakan proses yang amat menakjubkan. Bayangkan di dalam diri seorang wanita yang tengah berbadan dua, sedang terjadi "pergolakan", dari perubahan anatomis hingga psikis. Rahim yang tadinya hanya sekepal tangan orang dewasa, berubah menjadi lebih besar dari bola basket. Volume darah yang beredar di dalam tubuh pun meningkat 1/3 lebih. Yang paling menggetarkan hati adalah adanya kehidupan milik seorang manusia kecil yang terus tumbuh di dalam rahim ibu.

Ibu Hamil Bekerja
Karena kondisi seperti itu, badan ibu hamil memerlukan proses adaptasi---baik secara hormonal, anatomis, serta emosional. Proses adaptasi ini memang tak selalu berjalan mulus. Namun sekali lagi, gangguan-gangguan tadi sejatinya tidak akan membuat ibu kepayahan karena memang sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. "Ibu hamil tetap bisa menjadi seorang manusia yang produktif asalkan tahu kuncinya," ungkap dr. Surahman Hakim, Sp.OG, yang berpraktik di RSIA Tambak, Jakarta pusat.

SIAP HAMIL

Jadi, apakah kuncinya? Surahman membeberkan rahasianya:

* Ibu harus siap menerima kehamilan. Jika tidak siap, tubuh akan melakukan penolakan. Jika seperti ini aneka gangguan kehamilan akan bermunculan.

* Mental tak boleh terbebani. Selama berbadan dua ibu harus menikmati kehamilan, serta tidak banyak pikiran. Dengan begitu kehamilan akan terasa ringan beraktivitas pun terasa lancar.

* Dukungan keluarga. Hal ini sangat penting karena Jika keluarga mendukung ibu hamil untuk berkesplorasi dan melakukan hal-hal yang disukai, niscaya kehamilan yang dijalani tidak akan memengaruhi aktivitas profesi ibu. Ibu akan semakin percaya diri dan merasa kehamilan bukanlah sebuah hambatan.

* Dukungan positif dari lingkungan kerja. Bila teman sejawat percaya dengan keputusan dan kemampuan ibu hamil, ia akan merasa dihargai. Bukan mustahil apa pun pekerjaannya tetap bisa dilakukan dengan baik.

Namun di atas segalanya, kunci seorang ibu hamil untuk tetap produktif adalah kehamilan normal. Bagaimana supaya kehamilan bisa normal? Ibu dan kehamilannya secara fisik dan psikis harus sehat. Ini berarti ibu harus rutin memeriksakan diri dan kehamilan ke dokter atau bidan sesuai jadwal yang ditetapkan, makan makanan sehat dan cukup gizi dengan porsi seperti yang disarankan tenaga medis, istirahat yang cukup, olahraga cukup dan teratur, terakhir adalah tidak lupa berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa karena dialah yang mempunyai dan menetukan segala sesuatunya.

Sekalipun demikian, ibu hamil tetap harus memerhatikan kondisi dirinya. Belajarlah menilai dan mengukur kemampuan diri sendiri. Kapan ibu merasa capek, lelah, atau tidak mampu melakukan banyak hal; semua itu hanya ibu sendiri yang tahu. Amatilah tanda-tanda itu semua. Jika merasakannya, batasi aktivitas, atau malah jika tidak memungkinkan, hentikan aktivitas untuk sementara waktu hingga kondisi pulih.

Jadi siapa bilang produktivitas ibu hamil pasti menurun? Ibu hamil tetap bisa profesional kok.

PERHATIKAN HAL KECIL

Yang berat itu berawal dari yang ringan. Nah, agar produktivitas ibu hamil tidak terganggu, perhatikan juga hal-hal kecil berikut ini:

• Kenakanlah pakaian, tas, sepatu, dan perlengkapan penunjang aktivitas yang bersahabat dengan wanita hamil. Contoh, tidak mengenakan sepatu hak tinggi, apalagi di atas trimester pertama. Kenakanlah pakaian yang nyaman dan bisa menunjang kehamilan juga pekerjaan. Perhatikan beban, kalau biasanya menggendong pundak kala membawa banyak bawaan sekarang bawalah tas troli.

• Nilailah kondisi tempat kerja. Ikuti prosedur keselamatan yang telah ditetapkan selama berada di tempat kerja.

• Nilailah pekerjaan yang ibu lakukan. Jika pekerjaan ibu bertentangan dengan prosedur kesehatan dan keselamatan kehamilan, untuk sementara waktu sebaiknya ibu mengambil cuti atau pindah divisi pekerjaan.